Budidaya Tanaman Urang aring

Urang aring merupakan Habitus Herba,
tinggi 10 – 80 Cm, batang bulat, bercabang, berambut putih, ungu. Daun
tunggal, bulat telur, berseling berhadapan, ujung runcing, pangkal
meruncing, tepi bergerigi panjang 2 – 3,5 cm, lebar 5 – 10 mm,
pertulangan menyirip, permukaan berambut, berwarna hijau.
Bunga Majemuk, bentuk bongol, diameter + 4
mm di ketiak daun dan di ujung batang, tangkai panjang + 4 cm,
silindris, kelopak bentuk corong, ujung bertoreh enam, berwarna hijau,
mahkota terdiri dari lima daun mahkota, kepala benang sari berwarna
kuning, putik berwarna putih kuning. Buah bulat telur, diameter + 1 mm,
berwarna hitam. Biji bentuk jarum, panjang + 2 mm, berwarna hitam dan
akar tunggang, berwarna putih.
Tanaman urang – aring dapat diperbanyak
secara generatif (biji). Oleh karena tanaman ini tumbuh secara liar,
sehingga penyebaran tanaman secara alami oleh serangga dan angin.
Perbanyakan tanaman secara generatif yang menggunakan biji/benih yang
berkualitas belum dapat dijamin karena merupakan hasil persilangan dan
penyerbukan sendiri.
Penamanan dapat dilakukan dengan cara
lahan dibersihkan dari semak-semak belukar/gulma. Lahan dilakukan
pencangkulan /pembajakan, diberi pupuk kandang dan diratakan, kemudian
dilakukan penugalan dengan jarak tanam + 40 – 50 cm. Penanaman dapat
dilakukan secara langsung dilapangan dengan biji sebanyak 2 – 3 biji
perlubang, dengan cara ditugal, biji yang dicampur dengan abu dapur
kemudian ditutup dengan tanah. Dapat juga dilakukan dengan pembuatan
pesemaian di bedengan dengan menyebarkan bibit secara merata, setelah
bibit setinggi + 5 – 10 cm dapat dipindahkan ke lapangan, atau dapat
juga ditanam di pot/polybag yang telah berisi campuran tanah dan pupuk
kandang dengan perbandingan 3 : 1
Pemeliharaan dilakukan penyiraman 2 kali
sehari pagi dan sore pada waktu musim kemarau. Dilakukan penyiangan
untuk membersihkan gulma dan dilakukan pembumbunan tanah agar tanaman
tumbuh baik.Pemanenan dapat dilakukan dengan cara herba dipetik baik
berupa daun segar, kering maupun dijadikan bubuk. Untuk daun kering
maupun bentuk kering mudah dalam penyimpanan.
Pengolahan tanaman herba urang-aring sebagai obat dan menghitamkan rambut :
1. Gusi bengkak yaitu Herba yang segar
dipanggang sampai kering, dijadikan bubuk (dengan pengolahan). Oleskan
bubuk tersebut ketempat yang sakit, sedangkan sebagai obat koreng di
kepala yaitu herba secukupnya direbus, airnya untuk cuci kepala,
ampasnya digosokkan ke koreng. Atau herba segar dilumatkan, air
perasannya dioleskan ke koreng.
2. Menyuburkan dan menghitamkan rambut dapat dilakukan beberapa step yitu:
- Petik beberapa lembar daun tanaman urang aring, kemudian dicuci untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan seperti adanya hama2 tanaman yg biasanya ngumpet d balik daun
- Gunting daun urang aring, taruh di tempat buat nguleknya menggunakan cobek atau tempat lain, kemudian diulek sampe halus dan keluar sarinya.
- Masukin urang aring yag udah diuleg ke dalam plastik, bolongin kecil di ujungnya.Gunanya supaya urang aring waktu di peras sari2nya tidak mengotori tangan kita
- Perasan urang aringnya ditempatkan ditempat yang aman dan jadilah bahan urang aring penyubur dan menghitamkan rambut.
- Siapkan sikat semir rambut, atau kalo gak punya, cukup sikat gigi aja kemudian Aplikasikan ke rambut secara merata.
- Tunggu sekitar 1 jam sampe kering. Setelah itu, bilas dengan air, usahakan keramaslah dengan shampo dan lakukan tiap seminggu dua kali atau seminggu sekali
Maaf itu fotonya bukan urang-aring tapiki tolod, yang butuh bibit urang-aring bisa hubungi kami di 082136712513 atau chasiapro@gmail.com. Siap kirim ke seluruh Indonesia. Trims Prabowo JOgja
ReplyDelete